Selasa, 06 Desember 2011

SEJALUR IMPIAN



Semilir angin brlaun lembut selembut salju…
Seraut wajah menatap sayu… 
desiran ombak menyapa pantai menongkah jiwa menafsir alam mengurai kehidupan.…
Sulaman tali cinta kasih d tasik kemesraan…
Setulus jiwa mengukir senyuman…
Iklas bicara suci niat trsimpan segulung harapan mendampakan kepastian…
Sepi diri mu mengaburi suasana secarik tinta rindu ku berseloka…
Tarian jiwa melirik seri menghuraikan makna di kamar hati…
Alunan irama gemersik kedengaran memecah hening di senja suram…
Terusik jiwa ku dari lenaan…
Sedetik hati menafsir hubungan sejalur kasih seraut impian…
Mengapakah engkau setiap malam menghantarkan mimpi-mimpi syahdu untuk menyikat hati ku???
Dua buah mata yg memandang redup…
Dua buah untaian rambut yg terurai lepas sebuah tubuh ramping yg menggoda benarkah engkau berkata…wahai…
Mengapa engkau berduka?
Engkau yg memiliki jiwa ragaku wahai kekasih ku yg ku cintah…
Suci embun pagi tidak dapat ku katakan apa yg kedukaan namun yg ku ketahui pasti engkau adalah seorang penawar hatiku…
Berapa hampa hati yg pernah luka pedih mengisi perasaan sakit nya membakar jiwa…
Adakah peristiwa brulang…
Hampa memanjat diri menjalar d sanubari …
Adakah sakit nya bakal datang memamah hati lalu bertapapun susah lari dari dekapan cinta…
Pembawa hampa takan ku hindari manisnya ada dalam duka…
Sudah lama tersemat sudah lama terpahat keinginan yg memuncak d ambang cinta tekat ku satu ku akan mendiam di petak-petak ke unggulanya, besok ku akan puas meratap insfirasi ku biarpun yg trjadi aku akan menikahi nya…
Kenyataan d kamar di penataan ku tersimpan separuh ke azaman bangunan semangat ku berkobar-kobar dan berkibar keinginan membuih di hujung cinta nan abadi…
Ku nyatakan perasaan ku pada mu…
Atas kejutan pertama perkenalan itu lalu dikau menolaknya dengan alasan-alasan pasti kebenaran, karna tiada penyelesaian ( karna hatiku tak pernah berubah)
Lalu kita menjanjikan pertemuan yg pasti…
Tekat ku msih seperti dulu ingin menyatukan sesuatu, bila kta brtemu kau nyatakan bimbang aku mengguk rindu...
Setiap perdebatan kita bagai kan sepasang suami istri…
kalbuku membisikan ketul jantung mu berombak kencang bukan salah kita tidak pernah bicara soal hati namun mimpi kita masih satu…
Justru jarum kasih halus amat dan naluri kita kenal dan membisikan kita bertemu kita masih terpaku justru mimpi kita tetap satu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar